Lampung Tengah – (SIN) – Pada tahun 2020 kita terdampak Covid-19, sehingga anak sekolah tidak dapat belajar seperti biasanya, sehingga sekitar bulan April seluruh jenjang pendidikan harus belajar dari rumah (Daring), sehingga tidak ada kegiatan pembelajaran tatap muka, Diduga hal tersebut dimanfaatkan oleh oknum kepala SDN 3 Mataram Udik, untuk selewengkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Menurut informasi data yang dapat dipercaya, penggunaan dana bos pada tahun 2020, tahap 2 dan 3 pada komponen nomor 3 yaitu:
Kegiatan pembelajaran Ekstrakurikuler, dianggarkan dana sebesar Rp 40.018.500.
Mengingat pada saat itu murid belajar daring, jadi anggaran tersebut diduga di korupsi.
Tidak hanya sampai disitu saja, tahun 2021 kembali dugaan penggelembungan anggaran dana di tahap 1, 2 dan 3 pada komponen penyediaan alat multimedia pembelajaran sebesar, Rp 76.635.000.
Dua komponen tersebut dengan total dana sebesar,Rp 116.653.500, hanya modus oknum kepala SDN 3 Mataram Udik dan beberapa stafnya, untuk mengelabui pemerintah dan masyarakat terutama wali murid, agar mendapatkan keuntungan besar guna untuk memperkaya diri.
Pada saat di hubungi Kepsek yang berinisial (RS), melalui telepon pesan WhatsApp dengan nomor 0813-1924-XXXX, Tidak ada respon…
Kepada Dinas terkait dan Penegak Hukum agar dapat segera menindaklanjuti terkait Dugaan Korupsi dana bos pada tahun 2020 dan 2021 di SDN 3 Mataram Udik Kec, Bandar Mataram Kab, Lampung Tengah, yang rugikan negara hingga Ratusan Juta Rupiah, untuk memberikan efek jera agar Virus serupa tidak menular ke sekolah lain.
Sampai di tayangkan berita ini pihak SDN 3 Mataram Udik, belum bisa di konfirmasi, tim akan terus untuk meminta tanggapan/jawaban dari kuasa pengguna anggaran, guna pemberitaan yang berimbang…
(Tim Red)
