Kepulauan Tanimbar – Maluku – (SIN) – Dampak abrasi yang ditimbulkan oleh gerusan gelombang laut musim timur sangat berdampak terhadap ketahanan lingkungan pemukiman masyarakat desa Sangliat Krawain.
Untuk mengurangi dampak negatif yang semakin meluas Pemerintah Desa Sangliat Krawain Kecamatan Wertamrian Kepulauan Tanimbar Maluku melalui musyawarah perencanaan tahun anggaran 2025, telah memutuskan penganggaran pembuatan kubus beton sebanyak 200 buah dengan ukuran 1mx1mx1m dibangun sepanjang pesisir timur pemukiman yang berdampak abrasi, demikian disampaikan Aloysius Melwatan (Sekretaris Desa) itu kepada media ini ketika ditemui di lokasi pembuatan kubus, rabu (15/10/2025).
Melwatan berharap dengan pembuatan kubus kali ini, persoalan abrasi yang dihadapi desanya, dapat diredam. Menurutnya sudah beberapa kali dilakukan pembuatan talud pantai dengan pasangan batu biasa hasilnya tetap hancur setiap kali musim timur, bahkan kami pernah mencoba lutur batu (susunan batu kosong) sepanjang 150 meter lebar 3 meter dan tinggi 2 meter, hasilnya tetap terbongkar dihantam gelombang laut, sehingga kali kita coba menggunakan kubus beton, jelasnya.
Ketika ditanya terkait kendala yang dihadapi dalam proses pembuatan kubus, menurut Melwatan dalam proses pembuatan kubus beton dipengaruhi oleh pasang surut, artinya jika surutnya lama maka pembuatan kubusnya akan lebih banyak, jika surutnya pendek maka pembuatan kubusnya lebih sedikit,ujarnya.
Hal tersebut diperkuat oleh keterangan salah ketua RT ( RT.IV) Maria Magdalena Sambonu bahwa kendala yang dihadapi kelompok kerjanya adalah pasang surut, seperti hari pertama kami cetak kubus hanya mampu tiga buah kubus, tetapi hari ini dengan surut yang lebih lama kami mampu cetak lima kubus, ucapnya.
Walaupun ada kendala seperti itu, kami RT.IV bersama enam RT lainnya telah memasang target, pembuatan kubus ini harus tuntas paling lambat akhir bulan ini,tutupnya.
Pantauan media ini dilokasi kerja, tampak pengikisan yang semakin parah dan TPT yang hancur, serta beberapa pondasi dapur warga mulai tergerus bahkan ada yang patah,juga nampak barisan tanaman kelapa yang sebelumnya adalah daratan, kini sudah berada di laut.
**dp**