Kepulauan Tanimbar – Maluku – (SIN) – Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Tanimbar menjadi saksi sejarah pers lokal, Senin (29/12/2025).
Para wartawan, mengenakan atribut biru khas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), berkumpul memenuhi undangan Konferensi Kabupaten ke-I PWI Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Konferensi ini digelar berdasarkan undangan resmi Pengurus Pelaksana Tugas (Plt) PWI Kabupaten Kepulauan Tanimbar Nomor 45/PWI-KKT/XI/2025 tertanggal 28 Desember 2025.
Sejak pukul 08.30 WIT, anggota muda dan anggota biasa PWI hadir dengan satu tujuan: menentukan arah masa depan organisasi pers di Bumi Duan Lolat.
Tema yang diusung, “Merajut Solidaritas, Mengokohkan Profesionalisme Pers untuk Tanimbar, Maluku, Indonesia”, terasa hidup sejak awal acara.
Konferensi Sah dan Konstitusional
Konferensi Kabupaten ke-I ini menjadi tonggak berdirinya PWI Kabupaten Kepulauan Tanimbar sebagai organisasi definitif.
Seluruh tahapan persidangan berlangsung tertib, demokratis, dan mengacu pada Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) PWI.
Puncaknya, Simon Lolonlun ditetapkan secara sah dan konstitusional sebagai Ketua PWI Kabupaten Kepulauan Tanimbar periode 2025–2028.
Penetapan tersebut disambut tepuk tangan panjang. Bagi banyak anggota, ini bukan sekedar pemilihan ketua, melainkan penanda kedewasaan organisasi pers di daerah kepulauan.
Ruang Mendadak Sunyi Saat Visi Dibacakan
Suasana konferensi berubah haru ketika Simon Lolonlun membacakan visi, misi, dan program kerja prioritasnya.
Beberapa peserta terlihat menunduk, sebagian lain menatap lurus ke depan. Kata demi kata mengalir, menyentuh kesadaran kolektif tentang tanggung jawab profesi wartawan.

“Sebagai Ketua PWI Kabupaten Kepulauan Tanimbar periode 2025–2028, saya berkomitmen untuk menjadikan PWI sebagai organisasi yang kuat secara kelembagaan, bermartabat secara profesi, dan bermanfaat bagi anggota serta masyarakat,” ujar Simon dalam kutipan pernyataannya.
Ia menegaskan, kepemimpinan yang akan dijalankan bertumpu pada kebersamaan, transparansi, dan tanggung jawab.
Menata Organisasi, Menguatkan Profesionalisme
Dalam pemaparan visi dan misi, Simon menempatkan penguatan kelembagaan sebagai fondasi utama.
Penataan administrasi organisasi sesuai PD/PRT, pendataan dan penertiban keanggotaan, serta penguatan sekretariat disebut sebagai langkah awal.
Di bidang profesionalisme, program prioritas diarahkan pada peningkatan kompetensi wartawan melalui pelatihan jurnalistik dasar dan lanjutan, fasilitasi Uji Kompetensi Wartawan (UKW) bekerja sama dengan PWI Provinsi Maluku dan Dewan Pers, serta pendalaman Kode Etik Jurnalistik dan Undang-Undang Pers.
Tak kalah penting, PWI Tanimbar juga akan mendorong penguatan jurnalisme digital, cek fakta, dan literasi media untuk menjawab tantangan zaman.
Pers Bermartabat dan Berpihak pada Publik
Visi kepemimpinan Simon Lolonlun menempatkan PWI sebagai penjaga marwah pers.
Kerja sama dengan Forkopimda, lembaga pendidikan, BUMN/BUMD, serta berbagai sektor dirancang untuk memperluas peran pers dalam edukasi publik dan pembangunan daerah.
Program solidaritas dan kesejahteraan anggota, advokasi dan perlindungan wartawan, hingga pembinaan berkelanjutan bagi anggota muda menjadi bagian tak terpisahkan.
“Ini adalah upaya meletakkan fondasi kokoh bagi PWI Kepulauan Tanimbar sebagai organisasi pers definitif pertama dalam sejarah daerah ini,” tegas Simon.
Babak Baru Pers Tanimbar
Konferensi Kabupaten ke-I PWI Kabupaten Kepulauan Tanimbar bukan hanya agenda organisasi, melainkan titik balik perjalanan pers lokal.
Dari undangan resmi, persidangan demokratis, hingga pembacaan visi yang menggetarkan ruang, semuanya menyatu dalam satu semangat: membangun pers yang profesional, beretika, dan berpihak pada kepentingan publik.
Dari Aula Kementerian Agama pagi itu, PWI Tanimbar melangkah ke babak baru, lebih dewasa, lebih solid, dan siap mengawal demokrasi lokal dengan pena yang bertanggung jawab.
**dp**





