Siswa SMAN 1 Pangkalan Bun Antusias Mempraktikkan Langsung Penyelenggaraan Jenazah Satu Persatu saat PPK Pesantren Ramadhan: Ilmu Bermakna Sepanjang Hayat

Pangkalan Bun – (SIN) – Suasana haru dan penuh khidmat menyelimuti kegiatan *Praktik Penyelenggaraan Jenazah* dalam rangka *Pesantren Ramadan 1446 H/2025 M* di SMA Negeri 1 Pangkalan Bun, Rabu, 19 Maret 2025. Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi para siswa, yang dengan antusias mengikuti tahapan demi tahapan mulai dari memandikan, mengkafani, hingga menshalatkan jenazah.

Kegiatan ini dipandu oleh tiga pemateri berpengalaman, yaitu Ust. Muhammad Ishaac, S.Pd.I. yang membimbing praktik memandikan jenazah, Dra. Hj. Listiyo Nurhidayati yang menjelaskan dan memandu tata cara mengkafani, serta Ibu Siti Jumiati, S.Ag., yang membimbing tata cara shalat jenazah. Para siswa, baik putra maupun putri, terlihat sangat fokus dan penuh semangat dalam mengikuti arahan.

Banyak siswa yang mengaku bahwa praktik ini memberikan wawasan yang sangat bermakna, bahkan bisa menjadi bekal hidup yang tak ternilai harganya. Alyssa Nabila, siswi kelas X-I, mengungkapkan bahwa awalnya ia merasa canggung dan sedikit takut, namun setelah memahami tata caranya, ia menyadari betapa pentingnya ilmu ini. “Siapa tahu nanti di lingkungan saya tidak ada yang tahu cara mengurus jenazah, dan saya bisa membantu,” ujarnya. Sementara itu, Septa Romi Gilang Ramadhana, siswa kelas XII-E, juga merasakan hal yang sama. “Saya jadi berpikir, nanti ketika kuliah dan ikut KKN di desa, atau bahkan untuk keluarga sendiri, ilmu ini pasti akan bermanfaat. Ini bukan hanya teori, tapi sesuatu yang harus dikuasai oleh setiap Muslim,” tuturnya.

Kepala SMAN 1 Pangkalan Bun, Bapak Jumrani, S.Pd., memberikan apresiasi tinggi terhadap antusiasme para siswa. Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar pembelajaran agama, tetapi juga bagian dari pembangunan karakter Islami yang kuat. “Ini adalah bekal kehidupan yang nyata. Pendidikan tidak hanya tentang akademik, tetapi juga bagaimana siswa memiliki kepedulian sosial, memahami kewajiban agama, dan siap menjalankan fardu kifayah di masyarakat. Ini juga selaras dengan program *Kalteng Semakin Berkah, Kalteng Maju*, yang menekankan pendidikan berbasis karakter dan kearifan lokal,” ungkapnya.

Para pemateri yang mendampingi praktik ini juga memberikan kesan positif terhadap keseriusan siswa. Dra. Hj. Listiyo Nurhidayati menyampaikan bahwa ia sangat terharu melihat antusiasme siswa. “Mereka tidak hanya sekadar belajar, tetapi benar-benar ingin memahami setiap prosesnya. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kesadaran akan pentingnya ilmu ini,” ujarnya. Ust. Muhammad Ishaac, S.Pd.I., menambahkan bahwa dalam Islam, penyelenggaraan jenazah adalah tanggung jawab bersama. “Dengan adanya kegiatan ini, saya yakin anak-anak akan lebih siap menghadapi situasi yang memerlukan ilmu ini di masa depan,” tuturnya. Sementara itu, Ibu Siti Jumiati, S.Ag., menegaskan bahwa ilmu ini adalah bentuk kepedulian terhadap sesama. “Kita tidak pernah tahu kapan ilmu ini akan dibutuhkan. Bisa jadi saat keluarga, tetangga, atau orang di sekitar kita wafat, kita lah yang siap mengurusnya dengan benar sesuai syariat Islam,” katanya.

Ketua panitia, Ibu Silvia Ekawaty, S.Pd., juga menyampaikan kebanggaannya terhadap siswa-siswi yang begitu antusias. “Kami berharap ilmu ini tidak hanya diingat untuk keperluan asesmen, tetapi benar-benar menjadi bagian dari kehidupan mereka. Kegiatan ini bukan hanya latihan, tetapi juga bentuk ibadah. Ilmu yang bermanfaat akan terus mengalir pahalanya, dan semoga ini menjadi bekal yang mendekatkan mereka pada keberkahan,” tuturnya.

Kegiatan ini menjadi salah satu momen yang paling berkesan dalam rangkaian *Pesantren Ramadan 1446 H/2025 M* di SMAN 1 Pangkalan Bun. Dengan semangat belajar yang tinggi, para siswa diharapkan tidak hanya memahami teori, tetapi juga siap menerapkan ilmu ini dalam kehidupan nyata, kapan pun dan di mana pun dibutuhkan. (*)

Penulis: Muhammad Ishaac, S.Pd.I.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *